Gurauan Menag Mengenai Amin: Bawaslu Ingatkan Pejabat Negara untuk Berbicara dengan Bijak

“Gurauan Menag Mengenai Amin: Bawaslu Ingatkan Pejabat Negara untuk Berbicara dengan Bijak”

Sebuah kelucuan yang dilontarkan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengenai pasangan capres-cawapres Amin, telah menjadi sorotan. Pasangan ini dikenal dengan akronim yang sering digunakan oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Yaqut dengan santainya menyatakan bahwa memilih Amin bisa dianggap sebagai tindakan bidah.

Meskipun candaannya seharusnya tidak diambil terlalu serius, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, menegaskan bahwa pejabat negara seharusnya mampu menjaga diri dan berbicara dengan bijak, terutama saat berada di bawah sorotan publik.

“Kita tidak boleh memancing respons yang berlebihan dengan perkataan kita, terutama bagi pejabat negara. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri,” ujar Bagja dengan tegas saat ditemui di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, pada Rabu (13/9/2023).

Bagja juga menyoroti perbedaan antara berbicara di lingkup internal dan di publik. Menurutnya, jika ucapan semacam itu disampaikan di dalam lingkungan internal, seperti di dalam partai politik, itu mungkin lebih diterima. Namun, ketika berbicara di depan publik, bijaksana untuk menjaga kata-kata agar tidak menimbulkan kontroversi.

“Kalau itu hanya berlangsung di lingkup partai atau dalam suasana internal, boleh saja. Tapi ketika sampai ke publik, kita perlu menjaga diri dan berpikir sebelum berbicara,” tambahnya.

Perlu diketahui bahwa candaan yang mencuat dari Menag Yaqut terjadi ketika ia sedang membuka orientasi PPPK Kemenag RI di Surabaya pada hari tersebut. Meskipun candaan itu mungkin hanya sebagai lelucon ringan, pesan Bagja adalah untuk selalu mengingat bahwa sebagai pejabat negara, kebijaksanaan dalam berbicara adalah hal yang sangat penting.